Untung-Rugi Anakan Diasuh Induk

Anak Diasuh Induk-4 Di kalangan penangkar murai batu, terdapat dua model pengasuhan untuk membesarkan anakan-anakan yang baru menetas. Model pertama: pengasuhan diserahkan langsung kepada induknya. Model kedua: anakan diangkat dari sarang pada umur tertentu dan diloloh sendiri oleh penangkar.

Timbul pertanyaan, dari dua model pengasuhan itu, mana yang lebih bagus hasilnya? Atau, mana yang lebih cocok dan pas diterapkan?

Jawaban dari pertanyaan di atas, sebenarnya tidak musti baku karena masing-masing penangkar memiliki alasan-alasan tersendiri; mengapa lebih senang menerapkan model pertama, atau lebih cocok menerapkan model kedua. Nanti akan coba dipaparkan, apa saja keuntungan dan kerugiannya dalam penerapan masing-masing model itu.

Anakan Diasuh Induk-2Anak Diasuh Induk-3

Model Pertama : Anakan Diasuh Induk

Keuntungan : 

  • Tidak membutuhkan waktu dan tenaga khusus meloloh sendiri anakan-anakan yang baru menetas. Model ini cocok bagi peternak yang berorientasi hobby atau kegiatan sampingan saja, bukan berorientasi bisnis.
  • Tidak terlalu membutuhkan perhatian khusus selama anakan diasuh induknya di dalam kandang penangkaran. Asalkan asupan makanan tersedia melimpah atau lebih dari cukup, kemungkinan besar anakan-anakan akan tumbuh sehat hingga siap dipanen.
  • Anakan-anakan yang langsung diasuh induknya, pertumbuhan badannya cenderung cepat bongsor.
Kerugian :
  • Anakan yang diasuh induknya, siap dipanen saat berumur antara 5 hingga 6 minggu. Ini jelas mempengaruhi tingkat produktifitas indukan. Dengan demikian, dalam 1 periode produksi, indukan butuh waktu sekitar 2 bulan (hitung-hitungannya seperti ini: 2 minggu masa pengeraman & penetasan 6 minggu masa pengasuhan).  Jadi, dalam waktu 2 bulan sepasang indukan “hanya” menghasilkan 1 kali panenan.
  • Saat anakan berumur 12 hari, biasanya sudah mulai keluar sarang. Ini adalah masa yang paling rentan, karena anakan sudah mulai belajar terbang. Banyak kasus anakan patah kaki, terkilir, nabrak jeruji sangkar, atau malah mati karena terbang kesana kemari tanpa perhitungan.
  • Jika ada indikasi anakan kurang sehat, agak susah memberi obat atau tambahan multivitamin.
  • Anakan cenderung giras saat dipanen dan kita tempatkan di kandang soliter untuk pembesaran.
  • Setelah dipanen, masih butuh waktu sekitar seminggu hingga 2 minggu untuk mengajari anakan makan vor sendiri.    

4 Anakan

Model Kedua : Anakan Diloloh Penangkar

Keuntungan : 

  • Anakan sudah bisa dipanen saat berusia 7 hari.
  • Keuntungan yang paling nyata adalah produktivitas indukan lebih tinggi, dengan durasi yang lebih pendek. Setiap bulan bisa menghasilkan 1 kali panenan (hitung-hitungannya seperti ini: 2 minggu masa pengeraman & penetasan 1 minggu masa pengasuhan oleh induk). Biasanya, 1 minggu setelah anakan dipanen, induk betina mulai bertelor lagi.
  • Kemungkinan terjadinya insiden patah kaki, terkilir, atau mati kejepit bisa dieleminir karena sejak umur 7 hari anakan sudah dikondisikan dalam kandang soliter untuk pembesaran.
  • Mudah memantau perkembangan kesehatan dan pertumbuhan anakan dari hari ke hari. Jika ada anakan yang terindikasi kurang sehat, mudah memberikan obat atau multivitamin.
  • Sejak dini sudah diajari makan vor, sehingga saat umur 1,5 – 2 bulan anakan pada umumnya sudah bisa full makan vor sendiri.
  • Anakan tidak giras dan mudah beradaptasi karena sudah terbiasa dengan lingkungan manusia.
Kerugian :
  • Setiap 2 jam sekali anakan butuh diloloh, sehingga penangkar harus menyediakan waktu dan tenaga khusus untuk itu.
  • Membutuhkan perhatian lebih menyangkut pertumbuhan dan kesehatan anakan. Karena itu perlu disiapkan obat dan multivitamin pendukung untuk mengantisipasi jika terjadi penurunan kondisi anakan.
  • Anakan relatif lebih jinak. Padahal, ada muraimania yang lebih suka karakter yang giras –konon, murai giras lebih fighter saat bertarung dibandingkan murai jinak.

Anakan-5

Sekarang berpulang kepada Anda sendiri. Di antara 2 model pengasuhan itu, mana yang paling cocok dan pas menurut Anda. Semoga bermanfaat…

Salam Breeding

 

Tagged . Bookmark the permalink.

Leave a Reply